Friday, June 20, 2014

Menilik Bisnis Budidaya dan Distributor Bibit Ikan

Menilik Bisnis Budidaya dan Distributor Bibit Ikan - BISNIS bibit ikan bukan bisnis yang mudah, ada resiko besar yang harus dihadapi, misalnya kematian. Bibit ikan yang masih kecil bisa saja mati karena cuaca atau penyakit. Namun Pak Warno berhasil dalam bisnisnya. Bagaimana proses dan kiatnya?

JIKA kita bertanya kepada masyarakat Kota Jambi dimana toko penjual bibit ikan Pak Warno, mungkin tidak banyak yang tahu. Namun saat kita bertanya, dimana toko atau distributor bibit ikan yang besar, banyak yang menjawab toko "di belakang kantor WKS Mayang".

Setidaknya demikian yang penulis alami saat bertanya kepada warga dimana distributor bibit ikan yang besar di Kota Jambi. Di tempat Pak Warno, puluhan jenis ikan dibudidayakan dan dijual di sini. Ada ikan hias dan ikan budidaya. Ikan hias seperti ikan mas koki, arwana dan lainya, sementara ikan budidaya ada lele, gurame, nila, patin dan lain lain.



Pak Warno sudah memulai bisnis ini lima belas tahun yang lalu, dengan modal hanya ratusan ribu rupiah, kini omsetnya mencapai puluhan juta rupiah per bulan.

Bahkan, pelangganya ada dari luar Provinsi Jambi seperti Padang, Tembilahan, dan kabupaten yang ada di Provinsi Jambi. "Usaha ini berawal dari hoby, apalagi saya pensiunan dinas perikanan, dari modal seadanya, akhirnya bisnis ini bisa berkembang," ungkap Pak Warno saat ditemui di toko yang berada di samping rumah pribadinya di daerah Mayang, tepatnya dibelakang kantor PT WKS.

Kini, untuk bisa memenuhi permintaan konsumen, ia sudah membangun kolam penampungan. "Di sini kantor saja, kolam penampunganya tidak disini," jelasnya.

Menurut pria 73 tahun ini, untuk bisa bertahan dalam bisnis ini, kualitas diutamakan. "Seleksi dengan teliti setiap bibit yang akan kita pasarkan, hingga konsumen puas," ungkapnya.

Bisnis ikan ini, dinilai Pak Warno cukup stabil, dalam arti kata tidak musiman. Ikan bisa mulai dibenihkan kapan saja, tidak terikat waktu ataupun musim.

‘’Yang dibutuhka ketelitian, karena bisa saja bibit ikan itu mati tiba tiba kalau salah dalam pengelolaanya," sebut pak Warno.

Dalam ceritanya, Pak Warno bertutur, dulu ia membiakkan (membibitkan) ikan-ikan itu sendiri. Mengawinkan bibit-bibit ikan berkualitas, baru menjualnya. Namun dengan permintaan yang meluas, kini ia bekerjasama dengan pihak lain.
"Sekarang distributor saja,"jelasnya.

Sekarang, perkembangan bisnis ikan di Jambi mulai baik. Pasalnya, disetiap rumah-rumah warga saja, sudah bayak yang buka kolam. "Ikan mereka ada yang pakai terpal, atau buat kolam dengan semen cor, ini menjadikan bisnis bibitpun meningkat permintanya,"sebut Pak Warno.

Perkembangan usaha kolam pemancingan juga menambah daya beli meningkat. Semua jenis ikan dan semua umur serta berat ikan tetap laku dipasaran.

"Dulu ikan lele kalau sudah besar, tidak ada tengkulak yang mau beli, sekarang karena banyak kolam pemancingan, ikan sebesar apapun ada yang mau beli untuk ditebar di kolam pemancingan," jelasnya